Keutamaan Hari Jumat adalah Hari Pengampunan

Keutamaan hari Jumat adalah hari pengampunan, pahala dilipatgandakan, penghapusan dosa, pengabulan doa, meninggikan kedudukan, menghilangkan kesulitan dan kesedihan.

Islam.aksiografi.com – Siang dan malam di hari Jumat memiliki keistimewaan, keagungan, dan keutamaan yang melebihi hari-hari lain. Hari Jumat memiliki hak dan keutamaan yang agung. Malam harinya memiliki keutamaan seperti siang harinya.

Bagi umat Islam sangat dianjurkan melakukan amalan-amalan sejak matahari terbenam memasuki malam Jumat hingga matahari terbenam pada hari Jumat. Amalan-amalan utama pada malam dan siang hari Jumat adalah mendirikan shalat, memanjatkan doa, dan membaca surah-surah khusus hari Jumat, tasbih, bersedekah, dan amalan-amalan lainnya.

Dalam salah satu hadist menyebutkan bahwa pada malam jumat, Allah menurunkan malaikat langit pertama demi menambah kemuliaan mukminin dengan melipatgandakan kebaikan dan menghapus dosa-dosa mereka. Allah adalah Maha Dermawan dan luas anugerah-Nya.

Diriwayatkan dari Imam Ali Ridha as bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Hari Jumat adalah hari yang paling agung. Allah Swt—pada hari itu—akan melipatgandakan pahala kebajikan, menghapus setiap dosa, meninggikan setiap kedudukan, mengabulkan setiap doa, menghilangkan setiap kesulitan dan kesedihan, dan memenuhi setiap keperluan meski sebesar apa pun. Hari Jumat adalah hari bertambahnya segala sesuatu; Allah akan memperbanyak rahmat-Nya bagi para hamba dan menyelamatkan manusia dari siksa api neraka. Dengan demikian, sesiapa memohon kepada Allah pada hari itu dengan mengetahui hak dan kehormatan-Nya, maka Ia akan menyelamatkannya dari siksa api neraka. Sesiapa meninggal dunia di siang atau malam hari Jumat, maka ia akan memiliki pahala para syahid dan akan dibangkitkan pada hari kiamat kelak terbebas dari siksa Ilahi. Dan sesiapa meremehkan kehormatan hari Jumat atau mengerjakan apa yang diharamkan oleh Allah, maka Ia akan membakarnya dengan api neraka kecuali jika ia bertaubat.”

Di antara sekian keutamaan yang dimiliki oleh hari Jumat adalah sebagai berikut:

Hari Jumat sebagai Hari Pengampunan

Hari Jumat sebagai hari pengampunan maka sebaiknya kita tidak sia-siakan keistimewaannya, bermalas-malas menjalankan ibadah pada hari itu. Kita hendalkan mendekatkan diri kepada Allah dengan amal saleh, dan meninggalkan segala yang diharamkan oleh-Nya. Pada malam Jumat, pahala akan dilipatgandakan, menghapus siksa dari setiap dosa, dan meninggikan kedudukan mukminin di dunia dan akhirat.

Suatu hari Rasulullah SAW bersabda, “Saat malam dan siang hari Jumat selama dua puluh empat jam dan di setiap jamnya, Allah akan membebaskan 600 ribu orang dari siksa api neraka.”

Seseorang yang telah mendapatkan siksa, ketika memanjatkan doa di malam dan siang hari Jumat, maka Allah akan menghapuskan siksa tersebut.

Makhluk-Makhluk Berdoa pada Malam Jumat

Beliau juga berkata, “Ketika malam Jumat tiba, ikan-ikan di laut akan mengapungkan kepala mereka di atas permukaan air laut dan binatang-binatang buas padang pasir akan mendongakkan kepala mereka seraya menyeru Allah, “Ya Allah, jangan Kausiksa aku karena dosa-dosa manusia!”

Diriwayatkan dari Imam Muhammad Baqir as, “Matahari tidak akan terbit secara istimewa selain hari Jumat. Ketika ayam-ayam saling berjumpa pada hari itu, mereka saling mengucapkan salam seraya berkata, ‘Hari ini adalah hari yang agung.’”

Malaikat Berseru kepada Manusia

Diriwayatkan bahwa Imam Muhammad Baqir as berkata, “Allah SWT akan memerintahkan seorang malaikat di setiap malam Jumat dari atas ‘Arsy untuk berseru dari permulaan hingga akhir malam atas nama-Nya. Malaikat itu berkata, ‘Adakah seorang mukmin yang memohon kepada-Ku sebelum waktu Subuh tiba untuk kepentingan dunia dan akhiratnya, niscaya Kukabulkan seruannya? Adakah seorang mukmin yang bertaubat dari dosanya sebelum waktu Subuh tiba, niscaya Kuterima taubatnya? Adakah seorang mukmin yang telah Kusempitkan rezekinya, kemudian ia memohon kepada-Ku demi kelapangan rezekinya sebelum waktu Subuh tiba, niscaya Kulapangkan rezekinya. Adakah hamba mukmin yang sedang sakit, kemudian ia menyeru-Ku demi kesembuhannya sebelum waktu Subuh tiba, niscaya Kusembuhkan penyakitnya? Adakah seorang mukmin yang sedang dilanda kesedihan di dalam penjara, kemudian ia berdoa kepada-Ku demi kebebasannya dari penjara dan kesedihannya itu sebelum waktu Subuh tiba, niscaya Kukabulkan doanya itu? Adakah seorang mukmin yang terzalimi, kemudian ia memohon kepada-Ku supaya terbebas dari kelaliman orang yang menzaliminya sebelum waktu Subuh tiba, niscaya Kubalaskan dendamnya dan mengembalikan haknya kepadanya?’ Malaikat itu terus melantunkan seruannya hingga waktu Subuh tiba.”

Diriwayatkan bahwa Amirul Mukminin berkata, “Allah Swt telah memilih hari Jumat di antara hari-hari yang ada, menjadikan siang harinya sebagai hari raya, dan malamnya seperti siang harinya.”

Allah Mengabulkan Permohonan

Setiap keperluan yang diminta kepada Allah pada hari itu pasti akan terkabulkan.

Dalam sebuah hadis lain Imam Ja’far Shadiq berkata, “Kadangkala seorang mukmin memanjatkan doa demi sebuah keperluan, akan tetapi Allah tidak mengabulkannya hingga datang hari Jumat, (dengan itu) Ia ingin melipatgandakan keutamaan hari Jumat.”

Imam Ja’far Shadiq pun menceritakan, “Ketika saudara-saudara Nabi Yusuf as memohon doa Nabi Ya’qub as supaya kesalahan-kesalahan mereka diampuni, beliau menjawab, “Saufa astaghfiru lakum rabbî! (Aku akan memintakan ampun kepada Tuhanku demi kalian).” Beliau melanjutkan, “Nabi Ya’qub as menunda doanya hingga waktu sahar (dini hari) malam Jumat tiba supaya hal itu terkabulkan.”

Malam Penetapan dan Penentuan

Pada malam Jumat, Allah akan menetapkan dan mengesahkan setiap ketentuan yang telah Ia takdirkan. Atas dasar ini, hari Jumat adalah hari yang teristimewa.

Diriwayatkan bahwa Imam Ja’far Shadiq as berkata, “Jauhilah perbuatan dosa di malam Jumat. Karena siksaan setiap (perbuatan) dosa di malam itu akan dilipatgandakan, sebagaimana pahala kebajikan juga akan dilipatgandakan. Sesiapa meninggalkan maksiat kepada Allah di malam Jumat, maka Ia akan mengampuni dosa-dosanya yang lalu, dan sesiapa melakukan maksiat secara terang-terangan di malam itu, maka Ia akan menyiksanya sesuai dengan dosa-dosa (yang pernah dilakukannya) selama ia hidup, dan Ia akan melipatgandakan siksa-Nya.”

Diriwayatkan dari Imam Ja’far  Shadiq as, “Sesiapa memasuki hari Jumat, hendaknya ia tidak menyibukkan diri kecuali dengan ibadah. Karena Allah – pada hari itu – akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya dan mencurahkan rahmat atasnya.”

Terhindar dari Siksa Kubur

Saking istimewanya hari Jumat sehingga keistimewaan itu juga berlaku bagi orang yang meninggal pada hari itu. Orang yang meninggal baik pada malam Jumat maupun pada hari Jumat, maka orang itu akan mendapat perlindungan dari siksa kubur.

“Sesiapa yang meninggal dunia di antara zawal (tergelincirnya matahari) hari Kamis dan terbenamnya matahari di hari Jumat, maka Allah akan melindunginya dari siksa kubur,” kata Imam Ja’far  Shadiq as.

Dalam hadist yang diriwayatkan HR. Imam At Tirmidzi dari Abdullan bin Amr bin Ash menyebutkan “Barang siapa yang meninggal dunia di malam Jumat atau hari Jumat terjada dari fitnah siksa kubur.”

Keutamaan hari Jumat sangatlah banyak, dan tidak mungkin semuanya disebutkan pada kesempatan ini.

Recent Articles

Related Stories

Leave A Reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay on op - Ge the daily news in your inbox