Amalan siang dan malam di Bulan Ramadhan ini adalah doa untuk melaksanakan haji, kemudahan, kesehatan, dan kelapangan rezeki di tahun-tahun mendatang.
Islam.aksiografi.com – Bulan Ramadhan memiliki keutamaan yang sangat istimewa. Berbagai keutamaan bulan suci Ramadhan ini merupakan kesempatan yang sangat berharga dalam mengamalkan berbagai amalan baik di siang maupun di malam hari.
Sayid Ibnu Thawus ra meriwayatkan dari Imam Muhammad Baqir dan Imam Ja‘far Shadiq as, “Bacalah (doa ini) setelah melaksanakan salat wajib dari awal hingga akhir Ramadhan.”
Ya Allah, Anugerahkanlah kepadaku kemampuan untuk melaksanakan haji ke rumah mulia-Mu di tahun ini, di setiap tahun selama Engkau memberi kemudahan, kesehatan dan kelapangan rezeki dalam hidupku! Jangan Engkau halangi aku untuk menziarahi kubur Nabi-Mu, tempat-tempat dan makam-makam mulia di sana! Semoga shalawat-Mu selalu terlimpahkan kepada dia (Muhammad) dan keluarganya! Bantulah aku agar bisa memenuhi kebutuhan dunia dan akhirat! Ya Allah, Aku memohon ketentuan pasti-Mu di malam Lailatul-Qadar, qadha yang tidak dapat ditolak dan diubah! Catatlah aku sebagai bagian dari para peziarah rumah suci-Mu dengan haji yang makbur, dengan sa‘i yang masykur, dan dosa-dosa yang terampuni! Catatlah itu sebagai kententuan dan kepastian-Mu! Panjangkanlah umurku (untuk menaati-Mu)! Lapangkanlah rezekiku! Tunaikanlah amanah dan utang-utangku! Amin, Rabbal-‘âlamin.
Bacalah (doa berikut ini) setelah melaksanakan salat wajib.
Wahai yang Mahatinggi! Wahai yang Mahaagung! Wahai Maha Pengampun! Wahai Maha Pengasih! Engkaulah Tuhan Mahaagung! Tak sesuatu pun serupa dengan-Mu! Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui! Bulan ini adalah bulan yang Engkau agungkan, Engkau muliakan, dan Engkau utamakan melebihi bulan-bulan yang lain! Engkau wajibkan kami berpuasa di bulan ini! Bulan ini adalah bulan Ramadhan, Engkau turunkan al-Quran di dalamnya sebagai petunjuk bagi umat manusia dan penjelas siapa yang memberi petunjuk, pemisah (hak dan batil)! Engkau tentukan malam Lailatul-Qadar di bulan ini, kemudian Engkau jadikan ia lebih baik dari seribu bulan! Wahai Pemilik anugerah yang tak pernah diberi anugerah! Selamatkan aku dari api neraka bersama orang-orang yang Engkau selamatkan! Masukkanlah aku ke surga demi rahmat-Mu! Wahai yang Lebih Pengasih dari para pengasih!
Syekh Kaf‘ami dalam kitab al-Mishbâh dan al-Balad al-Amîn, serta Syekh Syahid dalam kumpulan doanya meriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Sesiapa membaca doa ini di bulan Ramadhan setiap setelah melaksanakan salat wajib, Allah Ta’ala akan mengampuni dosa-dosanya hingga hari Kiamat.” Doa itu adalah sebagai berikut.
Ya Allah, bahagiakanlah para penghuni kubur! Ya Allah, penuhilah kebutuhan setiap orang fakir! Ya Allah, kenyangkanlah orang-orang yang kelaparan! Ya Allah, berilah pakaian orang-orang yang telanjang! Ya Allah, lunasilah utang orang-orang yang berutang! Ya Allah, bahagiakanlah orang-orang yang susah! Ya Allah, kembalikanlah orang-orang orang yang diasingkan! Ya Allah, bebaskanlah orang-orang yang ditawan! Ya Allah, perbaikilah setiap urusan Muslimin yang rusak! Ya Allah, sembuhkanlah orang-orang yang sakit. Ya Allah, tutupilah kefakiran kami dengan kekayaan-Mu! Ya Allah, ubahlah kondisi buruk kami dengan kebaikan-Mu! Ya Allah, lunasilah utang kami dan cukupkanlah kefakiran kami! Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu!
Syekh Kulaini meriwayatkan dari Abu Bashir bahwa Imam Ja‘far Shadiq as selalu membaca doa (berikut) ini pada bulan Ramadhan.
Ya Allah, melalui diri-Mu dan kepada-Mu aku memohon kebutuhanku! Aku tidak meminta keperluanku kecuali kepada-Mu! Tiada sekutu bagi-Mu! Aku memohon-Mu melalui karunia dan ridha-Mu! Anugerahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya! Lapangkanlah jalanku menuju rumah suci-Mu sebagai haji yang mabrur, diterima, suci dan murni hanya untuk-Mu di tahun ini! Karenanya aku bahagia! Karenanya Engkau angkat derajatku! Berilah aku kemampuan untuk menutup mataku, menjaga kemaluanku! Cegahlah aku dari segala yang Engkau haramkan, sehingga kepentinganku hanyalah taat kepada-Mu, takut kepada-Mu, mengamalkan segala yang Engkau senangi, meninggalkan segala yang Engkau benci dan larang! Permudah dan selamatkanlah semua itu dan segala yang Engkau berikan kepadaku! Aku memohon-Mu agar kematianku terbunuh di jalan-Mu, di bawah panji Nabi-Mu, bersama kekasih-kekasih-Mu! Aku memohon-Mu agar memusnahkan musuh-musuh-Mu dan musuh-musuh Rasul-Mu! Aku memohon-Mu agar memuliakan aku! Hinakanlah makhluk yang Engkau kehendaki! Jangan Engkau hinakan aku karena tidak memiliki kemuliaan salah seorang kekasih-Mu. Ya Allah,anugerahkan kepadaku jalan bersama Rasul! Cukuplah Allah, bagiku adalah apa yang menjadi kehendak Allah!
Penulis berkata, “Doa ini dikenal dengan nama doa haji. Dalam kitab Iqbâl al-A‘mâl, Sayid Ibnu Thawus meriwayatkan dari Imam Ja‘far Shadiq as bahwa doa ini dibaca di setiap malam selama bulan Ramadhan setelah salat Magrib. Dalam kitab al-Balad al-Amîn, Kaf‘ami mengatakan bahwa disunahkan membacanya di setiap hari bulan Ramadhan dan di malam pertama. Sementara, Syekh Mufid dalam kitab al-Muqni‘ah berpendapat doa itu dibaca pada malam pertama (bulan Ramadhan) saja setelah melaksanakan salat Magrib.
Ketahuilah, amalan paling utama pada siang dan malam hari bulan Ramadhan adalah membaca al-Quran. Dan kita harus membacanya sebanyak mungkin, karena al-Quran turun pada bulan ini. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa segala sesuatu memiliki musim semi, dan musim semi al-Quran adalah bulan Ramadahan. Jika di bulan-bulan lain disunahkan untuk mengkhatamkan al-Quran sekali dalam waktu minimal enam hari, di bulan Ramadhan ini disunahkan untuk mengkhatamkan al-Quran sekali dalam waktu tiga hari. Dan jika kita dapat mengkhatamkannya dalam sehari sekali, itu sangat bagus. Allamah Majlisi ra berkata, “Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa sebagian para imam maksum as sering mengkhatamkan al-Quran pada bulan ini sebanyak empat puluh kali atau lebih. Jika pahala setiap khataman al-Quran itu dihadiahkan kepada arwah salah satu empat belas maksum as, pahalanya akan berlipat ganda.” Dari sebuah hadis dapat dipahami bahwa pahala orang yang berbuat demikian adalah ia akan dikumpulkan bersama mereka pada hari Kiamat.
Pada bulan ini, seyogyanya kita memperbanyak doa, shalawat, dan istigfar, serta membaca kalimat la ilaha illallah. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa ketika bulan Ramadhan tiba, Imam Zainal Abidin as tidak pernah berbicara kecuali berdoa, bertasbih, beristigfar, dan bertakbir.
Hendaknya kita lebih memerhatikan ibadah dan salat-salat sunah malam dan siang hari (bulan ini).